twitter
rss

Jika kita saat ini dalam status ‘in relationship’ yang tidak syar’i,
Check this out, guys!
—————————————————————————–


Ini tentang seseorang yang ada di hatimu,
pikirkan namanya & bayangkan wajahnya!



12:::
Apakah kamu pernah berbicara dengan dia
hingga lewat tengah malam dan pada saat kamu tidur,
kamu masih teringat padanya?

11:::
Apakah kamu akan berjalan dengan perlahan
bila bersama dengannya?

10:::
Apakah kamu merasa serba tak enak,
bila 2-3 hari tak mendengar kabar dari dia?

9:::
Apakah kamu selalu tersenyum
ketika mendengar suaranya?

8:::
Ketika kamu memandangnya,
kamu tidak melihat ada orang lain di sekelilingnya?
Apakah di matamu hanya nampak dia seorang?

6:::
Apakah sering kamu hanya berpikir tentang dia
atau yang berkenaan dengan dia?

5:::
Apa kamu selalu tersenyum
ketika memandang wajahnya?

4:::
Apakah kamu akan melakukan apapun,
sekedar untuk dapat berjumpa dengannya walau sebentar?

3:::
Apakah saat kamu membaca tulisan ini,
yang terbayang hanya wajah dia saja?

2:::
Apakah saat ini kamu sebegitunya membayangkan wajah dia
sehingga tidak merasa jika nomer 7 tidak ada?

1:::
Jika kamu mengecek ke atas
untuk memastikan no 7 benar-benar tidak ada
dan kemudian kamu tersenyum sendiri..



Berarti hatimu tlah sebegitunya terbagi!
Ingat guys.. cinta-Nya begitu tulus, kenapa kita bagi?



sumber : http://dokterkafi.wordpress.com

Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.

“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

sumber : http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com

Blog List

Blog Tutorial

Recent Posts

Senin, 23 November 2009

Pembagian cinta

Jika kita saat ini dalam status ‘in relationship’ yang tidak syar’i,
Check this out, guys!
—————————————————————————–


Ini tentang seseorang yang ada di hatimu,
pikirkan namanya & bayangkan wajahnya!



12:::
Apakah kamu pernah berbicara dengan dia
hingga lewat tengah malam dan pada saat kamu tidur,
kamu masih teringat padanya?

11:::
Apakah kamu akan berjalan dengan perlahan
bila bersama dengannya?

10:::
Apakah kamu merasa serba tak enak,
bila 2-3 hari tak mendengar kabar dari dia?

9:::
Apakah kamu selalu tersenyum
ketika mendengar suaranya?

8:::
Ketika kamu memandangnya,
kamu tidak melihat ada orang lain di sekelilingnya?
Apakah di matamu hanya nampak dia seorang?

6:::
Apakah sering kamu hanya berpikir tentang dia
atau yang berkenaan dengan dia?

5:::
Apa kamu selalu tersenyum
ketika memandang wajahnya?

4:::
Apakah kamu akan melakukan apapun,
sekedar untuk dapat berjumpa dengannya walau sebentar?

3:::
Apakah saat kamu membaca tulisan ini,
yang terbayang hanya wajah dia saja?

2:::
Apakah saat ini kamu sebegitunya membayangkan wajah dia
sehingga tidak merasa jika nomer 7 tidak ada?

1:::
Jika kamu mengecek ke atas
untuk memastikan no 7 benar-benar tidak ada
dan kemudian kamu tersenyum sendiri..



Berarti hatimu tlah sebegitunya terbagi!
Ingat guys.. cinta-Nya begitu tulus, kenapa kita bagi?



sumber : http://dokterkafi.wordpress.com

Sabtu, 21 November 2009

Cerita Suami Istri

Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.

“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

sumber : http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com

Coba Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Search This Blog