twitter
rss

Dari Ummu Salamah r.a. : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., “Mengapa kami kaum perempuan tidak disebutkan (keutamaanya) dalam AL-Quran sebagaimana kaum laki-laki?” Rasulullah Saw. tidak segera menjawab. Namun, pada waktu yang lain, kulihat beliau berdiri di atas mimbar. Ketika itu, aku sedang menyisir rambut. Setelah selesai menggulung rambut, aku masuk ke salah satu kamar di rumahku.

Kupasang pendengaranku di dekat atap masjid yang ketika itu masih terbuat dari pelepah kurma, dan posisinya dekat dengan mimbar masjid. Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Swt. Berfirman dalam Kitab-Nya, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang memeluk Islam, laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang taat [kepada Allah], laki-laki dan perempuan yang [berbuat] benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut [nama] Allah, bagi mereka, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzăb [33]: 35.”
(HR Ahmad, Al-Nasa’I, dan Al-Hakim yang menilainya sahih berdasarkan kriteria Al-Bukhari dan Muslim.)

Hadis ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, kegelisahan dan kekhawatiran kaum perempuan zaman Nabi Saw. (shahâbiyyât) karena Al-Quran tidak menyebutkan mereka sebagaimana kaum laki-laki. Kekhawatiran itu muncul akibat penilaian buruk mereka. Dengan tidak disebutkan dalam Al-Quran, mereka mengganggap bahwa hal itu seakan-akan menunjukkan bahwa kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meskipun mereka telah menunaikan semua kewajiban yang diembankan kepada mereka tidak akan


0 komentar:

Blog List

Blog Tutorial

Recent Posts

Senin, 27 Juli 2009

Perempuan dalam Al-Quran

Dari Ummu Salamah r.a. : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., “Mengapa kami kaum perempuan tidak disebutkan (keutamaanya) dalam AL-Quran sebagaimana kaum laki-laki?” Rasulullah Saw. tidak segera menjawab. Namun, pada waktu yang lain, kulihat beliau berdiri di atas mimbar. Ketika itu, aku sedang menyisir rambut. Setelah selesai menggulung rambut, aku masuk ke salah satu kamar di rumahku.

Kupasang pendengaranku di dekat atap masjid yang ketika itu masih terbuat dari pelepah kurma, dan posisinya dekat dengan mimbar masjid. Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Swt. Berfirman dalam Kitab-Nya, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang memeluk Islam, laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang taat [kepada Allah], laki-laki dan perempuan yang [berbuat] benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut [nama] Allah, bagi mereka, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzăb [33]: 35.”
(HR Ahmad, Al-Nasa’I, dan Al-Hakim yang menilainya sahih berdasarkan kriteria Al-Bukhari dan Muslim.)

Hadis ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, kegelisahan dan kekhawatiran kaum perempuan zaman Nabi Saw. (shahâbiyyât) karena Al-Quran tidak menyebutkan mereka sebagaimana kaum laki-laki. Kekhawatiran itu muncul akibat penilaian buruk mereka. Dengan tidak disebutkan dalam Al-Quran, mereka mengganggap bahwa hal itu seakan-akan menunjukkan bahwa kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meskipun mereka telah menunaikan semua kewajiban yang diembankan kepada mereka tidak akan


0 komentar:

Coba Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Search This Blog