twitter
rss

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan… :D

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…


Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, danorang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelakidan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akanmemampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmuisteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tandabagi kaum yang berfikir. ” (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk matamaka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…

” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untukmenikah,maka menikahlah,sesungguhnya menikah itu memelihara mata,danmemelihara kemaluan,maka bila diantara kamu belum sanggup untukmenikah,berpuasalah,karena ssungguhnya puasa tersebut sebagaipenahannya ” (Hadist)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatuperbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaankarena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangankarena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaanmengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan
karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?


…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat burukbagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, danlaki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), danwanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-lakiyang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yangdituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduhitu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

karena tiada yang tahu rencana Tuhan…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan

karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya…

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)



http://kembanganggrek.wordpress.com/2010/08/21/cinta-dalam-diam/#more-1082

Jika kita saat ini dalam status ‘in relationship’ yang tidak syar’i,
Check this out, guys!
—————————————————————————–


Ini tentang seseorang yang ada di hatimu,
pikirkan namanya & bayangkan wajahnya!



12:::
Apakah kamu pernah berbicara dengan dia
hingga lewat tengah malam dan pada saat kamu tidur,
kamu masih teringat padanya?

11:::
Apakah kamu akan berjalan dengan perlahan
bila bersama dengannya?

10:::
Apakah kamu merasa serba tak enak,
bila 2-3 hari tak mendengar kabar dari dia?

9:::
Apakah kamu selalu tersenyum
ketika mendengar suaranya?

8:::
Ketika kamu memandangnya,
kamu tidak melihat ada orang lain di sekelilingnya?
Apakah di matamu hanya nampak dia seorang?

6:::
Apakah sering kamu hanya berpikir tentang dia
atau yang berkenaan dengan dia?

5:::
Apa kamu selalu tersenyum
ketika memandang wajahnya?

4:::
Apakah kamu akan melakukan apapun,
sekedar untuk dapat berjumpa dengannya walau sebentar?

3:::
Apakah saat kamu membaca tulisan ini,
yang terbayang hanya wajah dia saja?

2:::
Apakah saat ini kamu sebegitunya membayangkan wajah dia
sehingga tidak merasa jika nomer 7 tidak ada?

1:::
Jika kamu mengecek ke atas
untuk memastikan no 7 benar-benar tidak ada
dan kemudian kamu tersenyum sendiri..



Berarti hatimu tlah sebegitunya terbagi!
Ingat guys.. cinta-Nya begitu tulus, kenapa kita bagi?



sumber : http://dokterkafi.wordpress.com

Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.

“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

sumber : http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com

Jangan lupa dengan melatih bayi berbicara, kita sekaligus akan
merangsang perkembangan emosi, sosial, dan kecerdasannya. Dengan latihan secara rutin diharapkan lama-kelamaan bayi dapat menjawab ucapan orang tuanya dengan kata-kata bahkan kalimat. Nah, supaya si kecil tidak terlambat berbicara, lakukan metode praktis melatih bayi berikut ini
setiap hari:

I. Berbicaralah kepada bayi sebanyak dan sesering mungkin.

1. Bertanya pada bayi, contohnya, "Kamu haus, ya? Mau susu lagi?; Ini
gambar apa?; Ini boneka apa?; Ini warnanya apa?; Ini namanya siapa?"

2. Berkomentar terhadap perasaan bayi. Contohnya, "Kasihan, adik rewel.
Kepanasan, ya? Nah, sekarang dikipasin ya?; "Ooo, kasihan, adik rewel
gatal digigit nyamuk, ya?; "Jatuh ya? Sakit? Sini diobatin!"

3. Menyatakan perasaan ibu/ayah. Contohnya, "Aduh, Mama kangen banget
sama adik. Tadi Mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh, Mama sayang,
deh, sama adik."

4. Berkomentar tentang keadaan bayi. Contoh, "Tuh, mulutmu mungil, ya!;
"Wah, rambutmu masih botak!"

5. Berkomentar mengenai kemampuan atau perilaku bayi. Contohnya, "Wah,
Rini sudah bisa duduk!"; "Eeee, Tono sudah bisa berdiri?"; "Horee,
anakku sudah bisa jalan!"

6. Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi. Contoh, "Ini namanya
bantal. Warnanya merah muda. Ada gambar Winnie the Pooh-nya."; Yang ini
namanya boneka Teletubbies. Ini yang warna merah. Ini yang warnanya
hijau. Yang itu ungu. Nih, coba peluk."

7. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi. Contoh,
"Adik mandi dulu, ya? Pakai air hangat, pakai sabun, biar bersih, biar
kumannya hilang, biar kulitnya bagus. Sekarang dihandukin biar kering,
tidak kedinginan. Wah, Adik wangi. Sekarang pakai baju dan celana. Nah,
selesai. Enak, kan? Habis ini minum ASI terus tidur, ya?"

8. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan orang tua.
Contohnya, "Mama sekarang mau bikin susu buat adik! Ini susunya 3 takar
ditambah air 90 ml, terus dikocok-kocok. Terlalu panas enggak? Oh,
enggak. Nah, siap deh!"

II. Dengarkan suara bayi, berikan jawaban atau pujian
Ketika bayi bersuara atau berbicara walaupun tidak jelas, segeralah
ayah/ibu menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suaranya
seolah-olah mengerti maksudnya. Pandang matanya, tirukan suaranya,
berikan jawaban atau pujian, seolah-olah bayi mengerti jawaban ayah/ibu.
Contoh: Ta-ta-ta-ta? Ma-ma-ma-ma? Kenapa, sayang? Minta susu? Mau pup?
III. Bermain sambil berbicara

- Cilukba. Ayah/ibu mengucapkan, "Ciluuuuuuk!" sambil menutup muka
dengan bantal beberapa detik kemudian bantal disingkirkan sambil
ayah/ibu mengucapkan, "Baaaaaa!"

- Kapal terbang. "Nih ada kapal sedang terbang. Ngengngngngng..." Lalu
arahkan kapal terbang mendekati wajah si kecil terus mendarat di atas
perutnya.

- Boneka. Seolah-olah ayah/ibu berbicara kepada bayi, "Halo, kamu bayi
yang lucu, ya?"

- Menyebutkan anggota badan. Misalnya, "Ini tangan. Ini kaki.
Tiiiik...kitik...kitik., ini jari-jari."

IV. Bernyanyi sambil bermain.

Putarkan kaset lagu anak-anak, ikutlah bernyanyi, sambil bertepuk tangan
dan goyang kepala. Misalnya, "Pok-ame-ame, belalang kupu-kupu, tepok
biar ramai, pagi-pagi minum .... susu."; "Cicak-cicak di dinding,
diam-diam merayap, datang seekor nyamuk, .....hap! Lalu ditangkap.";
"Dua mata saya, hidung saya satu...," sambil menunjuk ke mata, hidung
dan seterusnya.

V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar

Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan
gambar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita seperti binatang, benda-benda,
dan manusia.

VI. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian

Tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil menyebutkan dengan kata-kata
secara berulang-ulang. Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak
sedang menyeberang jalan, itu burung sedang terbang, itu pohon ada
bunganya, dan lainnya.

VI. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya

Ajak bayi bermain dengan anak lain seperti kakak, tetangga, atau sepupu
yang sudah lebih jelas berbicaranya. Kemudian, bermain bersama
menggunakan boneka, kubus, balok, lego, buku bergambar dan lainnya.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Menurut Soedjatmiko ada beberapa hal yang mesti diperhatikan orang tua
ketika mengajarkan berbicara pada bayi adalah :
- Jangan memaksa si kecil berbicara.
- Kalau bayi bersuara walaupun tidak jelas, tetap berikan jawaban
seolah-olah ibu/ayah mengerti ucapannya.
- Pujilah segera kalau dia seolah berbicara benar.
- Jangan menyalahkan kalau ucapannya tidak benar.
- Kalau bayi sudah bosan sebaiknya beralihlah ke kegiatan lain yang
menarik dan menyenangkan.
- Jangan memotong ocehan bayi. Inilah alasannya:

(1) Saat mengoceh, bayi sebenarnya sedang berusaha menyampaikan pendapat
atau ide-idenya. Kalau orang tua sampai memotong ocehan bayi, berarti
juga memotong ide yang ingin disampaikan bayi. Perlu diketahui, mengoceh
merupakan bagian dari latihan mengembangkan pendapat maupun ide.
(2) Kalau orang tua sering memotong ocehan bayi, dikhawatirkan si kecil
kelak tak memiliki kepercayaan diri yang kuat. Ia akan selalu takut
untuk berbicara.
(3) Bayi ingin ocehannya diperhatikan dan dihargai. Memotong ocehannya
akan membuat si bayi merasa tak dihargai. Jadi, jangan sekali-sekali
memotong ocehannya.

-::: bagi para orang tua hal-hal seperti ini harus diperhatikan agar si kecil pada saat besar nanti menjadi anak yang cerdas, karena didikan yang benar dari orang tua, anak itu adalah titipan yang harus kita jaga, jadi jangan sia-siakan titipan yang telah Alloh SWT titipkan kepada kita, kita harus menjaga, merawat, dengan baik, apalagi pada saat masih bayi, tentu butuh perawatan dan penjagaan yang ekstra, kepada sikecil yang masih belum bisa merawat dirinya sendiri, :) :::-


sumber : http://sedotan.blogspot.com/2008/01/melatih-bayi-mengoceh.html

Ottawa, Musik tak hanya bisa menghibur. Bagi bayi, musik memiliki manfaat yang cukup besar. Misalnya meningkatkan kesehatan mereka. Sebuah penelitian membuktikannya.

Musik dapat meningkatkan detak jantung serta pernafasan bayi yang baru lahir. Musik pun dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit sang bayi.

Sebuah studi yang dikutip dari Telegraph, mengungkapkan bahwa musik dapat membantu jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh sang bayi.

Sang peneliti Dr Manoj Kumar, dari Universitas Alberta, Kanada mengungkapkan bahwa musik dapat meringankan penderitaan bayi yang lahir prematur saat diberikan tindakan medis. Menurutnya musik jauh lebih baik dari pemakaian obat-obatan pengurang rasa sakit.

Selain itu, dengan musik, bayi menjadi lebih tenang. Pertumbuhan mereka menjadi lebih baik. Sedangkan pada bayi-bayi prematur, penambahan berat badan mereka menjadi lebih cepat.

sumber : http://health.detik.com/read/2009/06/29/162509/1155885/764/musik-bikin-bayi-tambah-sehat

Dari Ummu Salamah r.a. : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., “Mengapa kami kaum perempuan tidak disebutkan (keutamaanya) dalam AL-Quran sebagaimana kaum laki-laki?” Rasulullah Saw. tidak segera menjawab. Namun, pada waktu yang lain, kulihat beliau berdiri di atas mimbar. Ketika itu, aku sedang menyisir rambut. Setelah selesai menggulung rambut, aku masuk ke salah satu kamar di rumahku.

Kupasang pendengaranku di dekat atap masjid yang ketika itu masih terbuat dari pelepah kurma, dan posisinya dekat dengan mimbar masjid. Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Swt. Berfirman dalam Kitab-Nya, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang memeluk Islam, laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang taat [kepada Allah], laki-laki dan perempuan yang [berbuat] benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut [nama] Allah, bagi mereka, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzăb [33]: 35.”
(HR Ahmad, Al-Nasa’I, dan Al-Hakim yang menilainya sahih berdasarkan kriteria Al-Bukhari dan Muslim.)

Hadis ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, kegelisahan dan kekhawatiran kaum perempuan zaman Nabi Saw. (shahâbiyyât) karena Al-Quran tidak menyebutkan mereka sebagaimana kaum laki-laki. Kekhawatiran itu muncul akibat penilaian buruk mereka. Dengan tidak disebutkan dalam Al-Quran, mereka mengganggap bahwa hal itu seakan-akan menunjukkan bahwa kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meskipun mereka telah menunaikan semua kewajiban yang diembankan kepada mereka tidak akan


Blog List

Blog Tutorial

Recent Posts

Senin, 25 Oktober 2010

Cinta Dalam Diam

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan… :D

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…


Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allahmaka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, danorang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelakidan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akanmemampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmuisteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasatenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tandabagi kaum yang berfikir. ” (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk matamaka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…

” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untukmenikah,maka menikahlah,sesungguhnya menikah itu memelihara mata,danmemelihara kemaluan,maka bila diantara kamu belum sanggup untukmenikah,berpuasalah,karena ssungguhnya puasa tersebut sebagaipenahannya ” (Hadist)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatuperbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaankarena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangankarena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaanmengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan
karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?


…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat burukbagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, danlaki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), danwanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-lakiyang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yangdituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduhitu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

karena tiada yang tahu rencana Tuhan…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan

karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya…

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)



http://kembanganggrek.wordpress.com/2010/08/21/cinta-dalam-diam/#more-1082

Senin, 23 November 2009

Pembagian cinta

Jika kita saat ini dalam status ‘in relationship’ yang tidak syar’i,
Check this out, guys!
—————————————————————————–


Ini tentang seseorang yang ada di hatimu,
pikirkan namanya & bayangkan wajahnya!



12:::
Apakah kamu pernah berbicara dengan dia
hingga lewat tengah malam dan pada saat kamu tidur,
kamu masih teringat padanya?

11:::
Apakah kamu akan berjalan dengan perlahan
bila bersama dengannya?

10:::
Apakah kamu merasa serba tak enak,
bila 2-3 hari tak mendengar kabar dari dia?

9:::
Apakah kamu selalu tersenyum
ketika mendengar suaranya?

8:::
Ketika kamu memandangnya,
kamu tidak melihat ada orang lain di sekelilingnya?
Apakah di matamu hanya nampak dia seorang?

6:::
Apakah sering kamu hanya berpikir tentang dia
atau yang berkenaan dengan dia?

5:::
Apa kamu selalu tersenyum
ketika memandang wajahnya?

4:::
Apakah kamu akan melakukan apapun,
sekedar untuk dapat berjumpa dengannya walau sebentar?

3:::
Apakah saat kamu membaca tulisan ini,
yang terbayang hanya wajah dia saja?

2:::
Apakah saat ini kamu sebegitunya membayangkan wajah dia
sehingga tidak merasa jika nomer 7 tidak ada?

1:::
Jika kamu mengecek ke atas
untuk memastikan no 7 benar-benar tidak ada
dan kemudian kamu tersenyum sendiri..



Berarti hatimu tlah sebegitunya terbagi!
Ingat guys.. cinta-Nya begitu tulus, kenapa kita bagi?



sumber : http://dokterkafi.wordpress.com

Sabtu, 21 November 2009

Cerita Suami Istri

Kisah yang menyentuh, tentang suami istri yang saling mencintai dan saling setia. Mudah2an dapat menjadi renungan dan motivasi bersama di hari ini.

“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, & cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

sumber : http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com

Jumat, 31 Juli 2009

Melatih Bayi Mengoceh

Jangan lupa dengan melatih bayi berbicara, kita sekaligus akan
merangsang perkembangan emosi, sosial, dan kecerdasannya. Dengan latihan secara rutin diharapkan lama-kelamaan bayi dapat menjawab ucapan orang tuanya dengan kata-kata bahkan kalimat. Nah, supaya si kecil tidak terlambat berbicara, lakukan metode praktis melatih bayi berikut ini
setiap hari:

I. Berbicaralah kepada bayi sebanyak dan sesering mungkin.

1. Bertanya pada bayi, contohnya, "Kamu haus, ya? Mau susu lagi?; Ini
gambar apa?; Ini boneka apa?; Ini warnanya apa?; Ini namanya siapa?"

2. Berkomentar terhadap perasaan bayi. Contohnya, "Kasihan, adik rewel.
Kepanasan, ya? Nah, sekarang dikipasin ya?; "Ooo, kasihan, adik rewel
gatal digigit nyamuk, ya?; "Jatuh ya? Sakit? Sini diobatin!"

3. Menyatakan perasaan ibu/ayah. Contohnya, "Aduh, Mama kangen banget
sama adik. Tadi Mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh, Mama sayang,
deh, sama adik."

4. Berkomentar tentang keadaan bayi. Contoh, "Tuh, mulutmu mungil, ya!;
"Wah, rambutmu masih botak!"

5. Berkomentar mengenai kemampuan atau perilaku bayi. Contohnya, "Wah,
Rini sudah bisa duduk!"; "Eeee, Tono sudah bisa berdiri?"; "Horee,
anakku sudah bisa jalan!"

6. Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi. Contoh, "Ini namanya
bantal. Warnanya merah muda. Ada gambar Winnie the Pooh-nya."; Yang ini
namanya boneka Teletubbies. Ini yang warna merah. Ini yang warnanya
hijau. Yang itu ungu. Nih, coba peluk."

7. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi. Contoh,
"Adik mandi dulu, ya? Pakai air hangat, pakai sabun, biar bersih, biar
kumannya hilang, biar kulitnya bagus. Sekarang dihandukin biar kering,
tidak kedinginan. Wah, Adik wangi. Sekarang pakai baju dan celana. Nah,
selesai. Enak, kan? Habis ini minum ASI terus tidur, ya?"

8. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan orang tua.
Contohnya, "Mama sekarang mau bikin susu buat adik! Ini susunya 3 takar
ditambah air 90 ml, terus dikocok-kocok. Terlalu panas enggak? Oh,
enggak. Nah, siap deh!"

II. Dengarkan suara bayi, berikan jawaban atau pujian
Ketika bayi bersuara atau berbicara walaupun tidak jelas, segeralah
ayah/ibu menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suaranya
seolah-olah mengerti maksudnya. Pandang matanya, tirukan suaranya,
berikan jawaban atau pujian, seolah-olah bayi mengerti jawaban ayah/ibu.
Contoh: Ta-ta-ta-ta? Ma-ma-ma-ma? Kenapa, sayang? Minta susu? Mau pup?
III. Bermain sambil berbicara

- Cilukba. Ayah/ibu mengucapkan, "Ciluuuuuuk!" sambil menutup muka
dengan bantal beberapa detik kemudian bantal disingkirkan sambil
ayah/ibu mengucapkan, "Baaaaaa!"

- Kapal terbang. "Nih ada kapal sedang terbang. Ngengngngngng..." Lalu
arahkan kapal terbang mendekati wajah si kecil terus mendarat di atas
perutnya.

- Boneka. Seolah-olah ayah/ibu berbicara kepada bayi, "Halo, kamu bayi
yang lucu, ya?"

- Menyebutkan anggota badan. Misalnya, "Ini tangan. Ini kaki.
Tiiiik...kitik...kitik., ini jari-jari."

IV. Bernyanyi sambil bermain.

Putarkan kaset lagu anak-anak, ikutlah bernyanyi, sambil bertepuk tangan
dan goyang kepala. Misalnya, "Pok-ame-ame, belalang kupu-kupu, tepok
biar ramai, pagi-pagi minum .... susu."; "Cicak-cicak di dinding,
diam-diam merayap, datang seekor nyamuk, .....hap! Lalu ditangkap.";
"Dua mata saya, hidung saya satu...," sambil menunjuk ke mata, hidung
dan seterusnya.

V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar

Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan
gambar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita seperti binatang, benda-benda,
dan manusia.

VI. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian

Tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil menyebutkan dengan kata-kata
secara berulang-ulang. Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak
sedang menyeberang jalan, itu burung sedang terbang, itu pohon ada
bunganya, dan lainnya.

VI. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya

Ajak bayi bermain dengan anak lain seperti kakak, tetangga, atau sepupu
yang sudah lebih jelas berbicaranya. Kemudian, bermain bersama
menggunakan boneka, kubus, balok, lego, buku bergambar dan lainnya.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Menurut Soedjatmiko ada beberapa hal yang mesti diperhatikan orang tua
ketika mengajarkan berbicara pada bayi adalah :
- Jangan memaksa si kecil berbicara.
- Kalau bayi bersuara walaupun tidak jelas, tetap berikan jawaban
seolah-olah ibu/ayah mengerti ucapannya.
- Pujilah segera kalau dia seolah berbicara benar.
- Jangan menyalahkan kalau ucapannya tidak benar.
- Kalau bayi sudah bosan sebaiknya beralihlah ke kegiatan lain yang
menarik dan menyenangkan.
- Jangan memotong ocehan bayi. Inilah alasannya:

(1) Saat mengoceh, bayi sebenarnya sedang berusaha menyampaikan pendapat
atau ide-idenya. Kalau orang tua sampai memotong ocehan bayi, berarti
juga memotong ide yang ingin disampaikan bayi. Perlu diketahui, mengoceh
merupakan bagian dari latihan mengembangkan pendapat maupun ide.
(2) Kalau orang tua sering memotong ocehan bayi, dikhawatirkan si kecil
kelak tak memiliki kepercayaan diri yang kuat. Ia akan selalu takut
untuk berbicara.
(3) Bayi ingin ocehannya diperhatikan dan dihargai. Memotong ocehannya
akan membuat si bayi merasa tak dihargai. Jadi, jangan sekali-sekali
memotong ocehannya.

-::: bagi para orang tua hal-hal seperti ini harus diperhatikan agar si kecil pada saat besar nanti menjadi anak yang cerdas, karena didikan yang benar dari orang tua, anak itu adalah titipan yang harus kita jaga, jadi jangan sia-siakan titipan yang telah Alloh SWT titipkan kepada kita, kita harus menjaga, merawat, dengan baik, apalagi pada saat masih bayi, tentu butuh perawatan dan penjagaan yang ekstra, kepada sikecil yang masih belum bisa merawat dirinya sendiri, :) :::-


sumber : http://sedotan.blogspot.com/2008/01/melatih-bayi-mengoceh.html

Musik Bikin Bayi Tambah Sehat

Ottawa, Musik tak hanya bisa menghibur. Bagi bayi, musik memiliki manfaat yang cukup besar. Misalnya meningkatkan kesehatan mereka. Sebuah penelitian membuktikannya.

Musik dapat meningkatkan detak jantung serta pernafasan bayi yang baru lahir. Musik pun dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit sang bayi.

Sebuah studi yang dikutip dari Telegraph, mengungkapkan bahwa musik dapat membantu jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh sang bayi.

Sang peneliti Dr Manoj Kumar, dari Universitas Alberta, Kanada mengungkapkan bahwa musik dapat meringankan penderitaan bayi yang lahir prematur saat diberikan tindakan medis. Menurutnya musik jauh lebih baik dari pemakaian obat-obatan pengurang rasa sakit.

Selain itu, dengan musik, bayi menjadi lebih tenang. Pertumbuhan mereka menjadi lebih baik. Sedangkan pada bayi-bayi prematur, penambahan berat badan mereka menjadi lebih cepat.

sumber : http://health.detik.com/read/2009/06/29/162509/1155885/764/musik-bikin-bayi-tambah-sehat

Senin, 27 Juli 2009

Perempuan dalam Al-Quran

Dari Ummu Salamah r.a. : Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., “Mengapa kami kaum perempuan tidak disebutkan (keutamaanya) dalam AL-Quran sebagaimana kaum laki-laki?” Rasulullah Saw. tidak segera menjawab. Namun, pada waktu yang lain, kulihat beliau berdiri di atas mimbar. Ketika itu, aku sedang menyisir rambut. Setelah selesai menggulung rambut, aku masuk ke salah satu kamar di rumahku.

Kupasang pendengaranku di dekat atap masjid yang ketika itu masih terbuat dari pelepah kurma, dan posisinya dekat dengan mimbar masjid. Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Swt. Berfirman dalam Kitab-Nya, Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang memeluk Islam, laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang taat [kepada Allah], laki-laki dan perempuan yang [berbuat] benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut [nama] Allah, bagi mereka, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzăb [33]: 35.”
(HR Ahmad, Al-Nasa’I, dan Al-Hakim yang menilainya sahih berdasarkan kriteria Al-Bukhari dan Muslim.)

Hadis ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, kegelisahan dan kekhawatiran kaum perempuan zaman Nabi Saw. (shahâbiyyât) karena Al-Quran tidak menyebutkan mereka sebagaimana kaum laki-laki. Kekhawatiran itu muncul akibat penilaian buruk mereka. Dengan tidak disebutkan dalam Al-Quran, mereka mengganggap bahwa hal itu seakan-akan menunjukkan bahwa kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meskipun mereka telah menunaikan semua kewajiban yang diembankan kepada mereka tidak akan


Coba Widget

Diberdayakan oleh Blogger.

Postingan Populer

Search This Blog